Senin, 12 Desember 2011

IMUNISASI , AMAN DARI APA ?

Bahaya IMUNISASI ! >>>> S T O P !!!

Imunisasi merupakan cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit. Anda mendengar hal ini dari dokter, media masa, brosur di klinik, atau teman-teman Anda. Tetapi, apakah Anda pernah berpikir ulang tentang tujuan imunisasi? Pernahkah anda meniliti lebih lanjut terhadap isu-isu dan cerita mengenai sisi lain imunisasi (yang tidak pernah diinformasikan oleh dokter)? Baiklah, mari kita ikuti lebih lanjut…
Serangkaian imunisasi yang terus digiatkan hingga saat ini oleh pihak-pihak terkait yang katanya demi menjaga kesehatan anak, patut dikritisi lagi baik dari segi kesehatan maupun syariat. Teori pemberian vaksin yang menyatakan bahwa “memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan kepada manusia akan menghasilkan pelindung berupa anti bodi tertentu untuk menahan serangan penyakit yang lebih besar. Benarkah?
Tiga Mitos Menyesatkan

Vaksin begitu dipercaya sebagai pencegah penyakit. Hal ini tidak terlepas dari adanya 3 mitos yang sengaja disebarkan. Padahal, hal itu berlawanan dengan kenyataan.

Mitos 1 : Effektif melindungi manusia dari penyakit.

Kenyataan: Banyak penelitian medis mencatat kegagalan vaksinasi. Campak, gabag, gondong, polio, terjadi juga di pemukiman penduduk yang telah diimu-nisasi. Sebagai contoh, pada tahun 1989, wabah campak terjadi di sekolah yang punya tingkat vaksinasi lebih besar dari 98%. WHO juga menemukan bah-wa seseorang yang telah divaksin campak, punya kemungkinan 15 kali lebih besar untuk terserang penyakit tersebut daripada yang tidak divaksin.

Mitos 2 : Imunisasi merupakan sebab utama penurunan jumlah penyakit.
Kebanyakan penurunan penyakit terjadi sebelum dikenalkan imunisasi secara masal. Salah satu buktinya, penyakit-penyakit infeksi yang mematikan di AS dan Inggris mengalami penurunan rata-rata sebesar 80%, itu terjadi sebelum ada vaksinasi. The British Association for the Advancement of Science menemukan bahwa penyakit anak-anak mengalami penurunan sebesar 90% antara 1850 dan 1940, dan hal itu terjadi jauh sebelum program imunisasi diwajibkan.
Mitos 3 : Imunisasi benar-benar aman bagi anak-anak
Yang benar, imunisasi lebih besar bahayanya. Salah satu buktinya, pada tahun 1986, kongres AS membentuk The National Childhood Vaccine Injury Act, yang mengakui kenyataan bahwa vaksin dapat menyebabkan luka dan kematian.
Racun dan Najis? Tak Masuk Akal
Apa saja racun yang terkandung dalam vaksin? Beberapa racun dan bahan berbahaya yang biasa digunakan seperti Merkuri, Formaldehid, Aluminium, Fosfat, Sodium, Neomioin, Fenol, Aseton, dan sebagainya. Sedangkan yang dari hewan biasanya darah kuda dan babi, nanah dari cacar sapi, jaringan otak kelinci, jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio ayam, serum anak sapi, dan sebagainya. Sungguh, terdapat banyak persamaan antara praktik penyihir zaman dulu dengan pengobatan modern. Keduanya menggunakan organ tubuh manusia dan hewan, kotoran dan racun (informasi ini diambil dari British National Anti-Vaccination league)
Dr. William Hay menyatakan, “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatannya. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ….. (Immunisation:The Reality behind the Myth)

Makhluk Mulia Vs Hewan
Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Manusia merupakan khalifah di bumi, sehingga merupakan ashraful makhluqaat (makhluk termulia). Mengingat keunggulan fisik, kecerdasan, dan jiwa secara hakiki, manusia mengungguli semua ciptaan Allah yang ada. Manusia merupakan makhluk unik yang dilengkapi sistem kekebalan alami yang berpotensi melawan semua mikroba, virus, serta bakteri asing dan berbahaya. Jika manusia menjalani hidupnya sesuai petunjuk syariat yang berupa perintah dan larangan, kesehatannya akan tetap terjaga dari serangan virus, bakteri, dan kuman penyakit lainnya. Sedangkan orang-orang kafir, mengangap adanya kekurangan dalam diri manusia sebagai ciptaan Allah, sehingga berusaha sekuat tenaga memperkuat sistemn pertahanan tubuh melalui imunisasai yang tercampur najis dan penuh dengan bahaya.

Manusia merupakan makhluk yang punya banyak kelebihan. Terdapat perbedaan yang mencolok antara manusia dengan hewan tingkat rendah. Apa yang dapat diterapkan padanya tidak cocok bagi hewan, demikian juga sebaliknya. Namun, orang-orang atheis menyamakan hewan dengan manusia, sebab mereka menganut teori evolusi manusia melalui kera yang sangat “menggelikan”. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa apa yang dimiliki hewan dapat secara aman dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Jadi, sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah disuntikkan ke dalam tubuh manusia. Logika setan ini adalah menjijikkan menurut Islam.

Imunisasi digembar-gemborkan sebagai suatu bentuk keajaiban pencegahan penyakit, padahal faktanya cara itu tidak lebih hanya sebagai proyek penghasil uang para dokter dan perusahaan farmasi. Dalam kenyataannya, imunisasi lebih banyak menyebabkan bahaya daripada kesehatan. Bahkan, mengacaukan proses-proses alami yang ada dalam ciptaan-Nya. Nah, dengan paparan singkat ini, orang tua mana yang merasa tidak takut untuk memberikan imunisasi pada anaknya? Sumber dari www.missionislam.com

VAKSINASI DAMPAK KONSPIRASI & SOLUSI SEHAT ALA RASULULLAH SAW
by Ummu Salamah AI-Hajjam

Sejak 1977, Indonesia menjalankan program imunisasi PD3I ( Penyakit Dapat Dicegah dengan imunisasi), yaitu TBC, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B. Program itu dikukuhkan dengan Undang-Undang Ke-sehatan No. 23 Tahun 1992, berdasarkan kesepakatan dengan WHO dan Unicef.

Sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, dapat di temukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada ma-nusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dan Zionisme Internasional. Kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya:
“ The UN’S WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948— the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S Government’s National Sdence Foundation, I te National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS). Dr. Leonard Horowitz dalam ‘WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”

Penguasaan mereka pada lembaga-lembaga strategis, sangat luar biasa. Dilihat dan latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan ( Baca : kons-pirasi ) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.

Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?
“Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan. Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika.

“Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya. Dr. WB.Clarke, peneliti kanker Inggris
“Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syaraf, hiperaktif kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerolosis multiple, dan bahkan epilepasi Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah, di seluruh dunia saat ini”
Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat lnformasi vaksin Nasional Amerika
Imunisasi atau disebut juga vaksinasi
, adalah suatu cara yang diyakini dapat melindungi orang dan penyakit. Vaksin dibuat dan virus atau bakteri patogen penyebab penyakit untuk disuntikkan ke tubuh. dengan harapan dapat mem-bantu memerangi penyakit yang lebih ganas atau yang masuk secara alami.

Tujuan utama vaksin adalah merangsang pembentukan antibodi dengan kon-sentrasi yang cukup tinggi, untuk menghentikan perjalanan patogen, sehingga mencegah terjangkiltnya penyakit. Tapi, benarkah demikian?
Sebelum menjawab pertanyaan Itu, mari kita perhatikan cara pembua-tan vaksin. Ada tiga jenis bahan utamanya, yaitu: kuman virus atau bakteri hi- dup atau mati, toksoid, dan DNA. Selain itu, ada bahan-bahan tambahan yang dipakal untuk menjalankan fungsi pembiakan vaksin. Sebagian dan bahan tambahan itu adalah:

· Aluminium, ditambahkan pada vaksin dalam bentuk gel atau garam, untuk mendorong produksi antibodi, digunakan pada vaksin DPT, Dapt, dan Hepatitis B. Logam ini diduga sebagal pemicu kejang, Alzheimer, kerusakan otak, dan dementia (pikun).

· Formaldehida/formalin, zat pecetus kanker (karsinogen), biasa dipakai untuk pembalsaman,
fungisida, insektisida, pembuatan bahan peledak dan kain. Dalam vaksin, cairan formalin digunakan untuk menonaktifkan kuman. Menurut Sir Graham S. Wilson, pengarang buku “The Hazards of immunization”, formalin tidak memadai sebagal disinfektan. Kenya-taan ini sudah diketahui puluhan tahun. Pemakaian berkelanjutan bahan yang tak bisa diandalkan dan berbahaya ini, jelas melanggar prinsip Non-malefisiensi (tidak merusak).

· Gelatin, dikenal alergen atau pemicu alergi, ditemukan pada vaksin cacar air dan MMR.

· Fenol, bahan dan tar batubara, digunakan dalam produk bahan pewarna, disinfektan, plastik, bahan pengawet, dan germisida. Pada dosis tertentu, bahan mi sangat beracun dan lebih bersifat membahayakan, daripada merangsang sistem imun.

Pemahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci? DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah penyakitnya.
Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tahu asal usul dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.
Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, den sebagainya? Dan banyak sumber di dapatkan bahwa, penelitian tentang virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja?

Babi dalam Vaksin.
Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yang baru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal ini karena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayat berikut:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah,yang tercekik , yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari orang-orang kafir telah putus asa untuk (menglahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada han ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agania bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Qur’an surah AI-Maidah (5) ayat 3

Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat juga disebutkan Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, Ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.” Imamat 11:7-8

1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dan binatang babi.

Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut penjelasannya:
Insulin manusia : C256H381N65076S6 MW=5807,7

Insulin babi : C257H383N65077S6 MW=5777,6 Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda
Insulin manusia : C256H381N65076S6 MW=5807,7

Insulin sapi : C254H377N65075S6 MW=5733,6 Penjelasan ada 3 asam amino berbeda

2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.

3. Tubuh babi dapat mengubab virus jinak menjadi ganas.

4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi


Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?
Ada! Bahkan RasululIah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya.
Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma ‘binti Abi Bakr
Dan Asma’binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah rnengatakan, “Saya keluar dan aku sempuma hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke Madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah SAW, maka beliau SAW menaruh Abdullah ,ibn ZubaiIi dalam kamarnya, lalu beliau SAW meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau SAW memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah SAW, kemudian beliau men -tahnik-nya, lalu beliau SAW pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi RasuIullah SAW memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma. “dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya , lalu menyerahkan kembali kepadaku.
Bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempe-ngaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.
Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dan 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.
Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang kejang.
Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.
Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dan kekurangan kadar gula yang berlipat Iipat. Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pemah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi. Tahnik sebaiknya dilakukan oléh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau Ibu sang bayi.

Penutup
Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap benita dari mereka:

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Qur’an surah AI-Hujuraat (49) :6

Cobalah renungkan dengan seksama Jemaah Haji, Calon pengantin, ibu hamil, anak-anak-, bayi-bayi yang tidak berdosa diberi virus-virus itu dengan maksud agar kebal terhadap penyakit. Faktanya, dalam praktik di lapangan, banyak kematian dan cacat pada bayi, anak, atau orang dewasa, akibat dari penanaman virus-virus tersebut.
Alasan besar di balik bertahannya proyek imunisasi atau vaksinasi adalah bisnis besar. Badan peneliti teknologi tinggi Internasional Frost and Sullivan menggambarkan pasar vaksin manusia dunia meroket dari US$ 2,9 milyar pada 1995 menjadi Iebih dan US$ 7 milyar pada 2001.
Rasulullah Saw sesungguhnya telah memberikan contoh menyangkut metode kesehatan, yang dinamakan Athibunnabawi. Menurut Syeh Ibnu Qayyim Al Jauziyyah, Athibunnabawi bersifat pasti, bernuansa Ilahi. Artinya, Athibunnabawi adalah bagian dan Akidah dan Iman. Athibunnabawi terbagi menjadi empat macam. Pertama : Hijamah/bekam, yakni terapi menyentuh yang sakit, urut, refleksi. Kedua : All Khustul bahri, At habatusaudah, Al Assabah (Madu), dan obat-obat alami berupa tanaman di sekitar kita, seperti kencur, jahe, temulawak dan lain-lain. Ketiga : Ar Ruqyah, yakni bacaan-bacaan yang dilafazkan dari Al-Qur’an dan As Sunnah. Keempat : gabungan dan ketiganya.
Pencegahan penyakit yang harus diupayakan seluruh manusia adalah meningkatkan kekebalan tubuh secara alami, yaitu dengan memakan makanan yang halal lagi baik, menuruti seluruh aturan Allah Swt, dan menjauhi seluruh laranganNya. Negara wajib memelihara kesehatan masyarakat dengan pengawasan ketat terhadap perdagangan sayur mayur, hewan potong dan segala bahan makanan dan minuman, agar bebas dan zat-zat kimia sintetis dan pengawet berbahaya. Inilah upaya yang harus terus diperjuangkan demi tercapainya generasi Indonesia sehat, cerdas, berkualitas dan beriman.
Untuk Iebih jelasnya bisa baca buku “Imunisasi Dampak Konspirasi & solusi sehat ala Rasulullah SAW ”
Harga buku cetakan ke 7 @ Rp 80.000
Buku tersebut bisa didapatkan di took-2 buku atau di Naturaid CENTER

Jl Juanda No. 14 Jombang Telp : 0321-855590 / 7260185

SHARIA 4 INDONESIA
DIVISI PELAVANAN UMAT BIDANG KESEHATAN
JL Raya Bukit No. 38 Serua, Ciputat. Tangerang Selatan
Telp. 021 74639255

Website: www.sehatislami.cocc Email: layananumat@gmail.com


Pernyataan, Sikap Sharia-4lndonesia (Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan)
Menolak Kampanye dan Pelaksanaan Imunisasi Campak dan Polio Serentak di 17 Provinsi
(18 Oktober — 18 November 2011)

Bismillahirrabmanirrahim
Kementerian Kesehatan menggandeng produsen vaksin nasional terbesar di Indonesia, PT Bio Farma akan melakukan kampanye dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio serentak di 17 provinsi di Indonesia, mulai tanggal

18 Oktober — 18 November 2011.


Terkait dengan rencana tersebut, Sharia4lndonesia (Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan) menyatakan dengan tegas MENOLAK kampanye dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio yang dilakukan serentak di 11 provinsi tersebut
Alasan penolakan tersebut adalah :

1. AI-Qur’an Surat Al Baqarah (2) ayat: 168, yang berbunyi : ” Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dan apa yang ada di bumi. Dan janganlah engkau mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”.

2. Hadits Rasulullah SAW, yang diiriwayatkan oleh lbnu Majah, Baihaqi, dan lainnya yang dishahihkan oleh Bukhari dan Muslim:
Yang artinva : “Tidak boleh berbuat sesuatu yang membahayakan (diri sendiri maupun orang lain)”.

3. Fakta bahwa imunisasi bukan aja tidak berguna dalam mencegah penyakit tetapi juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebabn tubuh yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.

Selain menolak kampanye dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio yang dilakukan serentak, di 17 propinsi tersebut, Sharia4lndonesia (Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan) juga menuntut dan merekomendasikan beberapa hal berikut, yakni :

1. Penghentian kampanye dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio yang dilakukan serentak di 17 propinsi, karena telah terbukti menghasilkan kondisi sâkit, cacat, bahkan kematian pada Si penerima vaksin, terutama bayi dan anak-anak.

2. Mengganti kampanye dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio tersebut dengan kampanye dan pelaksanaan imunisasi ala Nabi SAW, yakni dengan kembali ke pengobatan Rasulullah SAW (Thibbbun Nabawi)

3. Untuk pencegahan (tindakan preventif pengganti imunisasi ala Nabi SAW., adalah dengan cara tahnik untuk bayi, dan pemberian ASI Serta bekam (hijamah) untuk anak-anak, remaja, dan dewasa, serta orang tua.

4. Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dengan cara mengkonsumsi obat-obatan herbal resep Rasulullah SAW., serta menjaga pola makan yang sehat, halaian thoyibban.

5. Memberikan advokasi (pembelaan hukum) kepada seluruh warga masyarakat yang telah sadar akan bahaya imunisasi dan menolaknya, lalu kemudian mendapatkan intimidasi ataupun segala bentuk ancaman dan kedzoliman.

Demikian pernyataan sikap, tuntutan, serta rekomendasi Sharia4lndonesia (Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan) atas kampanye dan pelaksanaan Imunisasi Campak dan Polio Serentak di 17 Propinsi (18 Oktober— 18 Nopember 2011) yang dilakukan oleb Kementérian Kesehatan dan PT Bio Farma. Semoga bisa menjadi peringatan bagi siapapun yang mau mengambil pelajaran.
“JanganIah engkau mencampur adukan yang haq dengan yang bathil, dan janganlah engkau tutupi kebenaran, padahal enqkau mengetahui” (QS. Al Baqarah (2) : 42)

Blitar, 16 Oktoher 2011
Ketua Sharia4lndonesia (Divisi Pelayanan Umat-Bidang Kesehatan)
Hj, Ummu Salamah SH, Hajjam

Di ambil dari berbagai sumber Internet, Brosur dll

Team Naturaid


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Blog Indahnya Berbagi
Tambah Yuk
Widget by IB | Template Design

Artikel Terkait:

Widget by:IB | Template Design

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Daftar Blog Saya

Pengikut

© 2009 Blogger Template powered by Naturaid | Designed by Aturmudzy |Template Design